
Kawasan Gunungkidul telah dapat keindahan pantainya yg memanjang. Dgn kata lain, keindahan bawah laut kawasan ini sertatelah dikenal luas.
Dulu, dengan cara apa jikalau Kamu penggemar wisata alam? Tidakbutuh khawatir, Gunung Kidul pula mempunyai objek wisata alam ygtidak kalah indahnya bersamabawah laut. Salah satunya objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran.
Sejarahnya, gunung yg terletak di desa Nglanggeran kecamatan Patuk Kab Gunungkidul ini sempat aktif 30-60 juta thn yg dulu. Berada di kawasan Baturagung bersamaketinggian antara 200-700 meter di atas permukaan laut bersama suhu rata rata 23-27 derajat celcius.
Terletak 20 kilo meter dari pusat kota Yogyakarta Kamu lumayan berkendara bersama mobil sewaktu satu jam utk hingga ke kawasan ini. Rute yg menanjak tapi telahberaspal mulus ini serasi buat dijadikan wisata adventure.
Buat hingga ke puncak gunung ini Kamu mesti mendaki sewaktu 1-1.5 jam dgn jalur mendaki lumayan ekstrem. Kemiringan sisi 30-45 derajat dapat Kamu tempuh disini.Tapi kalau telah mencapai puncak, Kamudapat menikmati keindahan sunset diantara ladang persawahan atau suasana kota Gunungkidul terhadap tengah malam hri jugakota Jogjakarta yg mengecil bersama lampu kuning warna-warni bak kunang-kunang. Sungguh keindahan yg tak ada tara.
Elemen unik yg ada di kawasan ini yaitu misteri 7 kepala keluarga yg mendiami wilayah puncak gunung tersebut. Menurut Mursidi selaku Ketua Grup Sadar Wisata (pokdarwis) Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, kawasan tersebut cuma boleh ditempati oleh 7 kepala keluarga, tidak lebih ataupun kurang.
Kepercayaan tersebut telah turun temurun & mesti ditaati tepat dgn pesan sesepuh pepunden dari dusun Tlogo ialah Eyang Iro Dikromo. Seandainya kepala keluarga ygtinggal di dusun ini kurang atau lebih sehingga dapat berjalan hal-hal tidak baik yg tak di harapkan. Elemen ini sanggup diliat dgn keberadaan makam di Puncak Nglanggeran. Oleh dikarenakan itu, apabila anak-anak mereka telah berkeluarga sehingga keluarga baru tersebut mesti meninggalkan Dusun Tlogo Mardhido.
Gunung Nglanggeran litologinya tersusun oleh fragmen material vulkanik sepuh ini mempunyai dua puncak merupakan puncak barat & puncak timur, pun suatu kaldera ditengahnya. kini Gunung Nglanggeran berupa jajaran gunung batu raksasa dgn pemandangan eksotik juga wujud & nama yg unik dgn beraneka ragam narasi rakyat sbgpengiringnya. Gunung-gunung tersebut rata rata disebut tepatdgn wujudnya, seperti Gunung 5 Jari, Gunung Kelir, & Gunung Wayang.
Dalam kebiasaan pementasan wayang kulit di daerah Ngalanggeran tak diperbolehkan mengangkat narasi mengenai Raden Ongkowijoyo. Terlebih narasi berkaitan Raden Ongkowijoyo kalah/tewas dalam peperangan/ pertempuran. Apabila ada yg melanggar dapat berjalan musibah. Bahkan menurut pengalaman yg sempatberlangsungterhadap dikala pertunjukan wayang itu digelar berjalan ’rajapati’ (pembunuhan).
Gunung Nglanggeran pun dikenal sbg Gunung Wahyu lantaran tidak sedikit orang yg sesudah laksanakan ritual & meditasi di ruang ini keinginannya terkabul. Bahkan konon Sri Sultan HB IX sempat mengadakan ”wilujengan” di gunung ini diwaktu berjalan kekacauan politik akibat G30/S kepada thn 65-an. Maka suasana kekacauan politik di Yogyakarta tak ikut berlarut-larut.
Menurut narasi Gunung Nglanggeran mempunyai mata air (tuk) di puncaknya yg dinamakan yang merupakan ” Tlogo Wungu” tapi telaga ini tak nampak dengan cara kasat mata (cuma orang tertentu yg dapatmenyaksikan), yg nampak cuma mata air bawahannya / limbahnya (sendang) yg dikenal bersama nama ”comberan”. Di puncak gunung tersebut pun terdapat ”Tlogo Pengguyangan’. Tlogo Wungu ini konon diakui dipakai oleh para bidadari yg turun dari kayangan (langit) buat membersihkan diri (mandi). Konon di telaga ini gayungnya terbuat dari emas (canting kencono) & ruang menampung airnya pula terbuat dari emas (bokor kencono) pun jalan menuju pemandiannya berupa undak-undakan bertahtakan emas.
Sedangkan Tlogo Pengguyangan yakni ruangan buat memandikan ”Jaran Sembrani” (kuda putih bersayap sbg tunggangannya para bidadari). Faktor ini diakui sebab terbukti bersama adanya secon tapak kaki kuda berbentuk tapal kuda di bebatuan di dekat Tlogo Wungu. Kalau daerah ini dilandamasa kemarau berkepanjangan, sehingga sesepuh desa laksanakan ritual tertentu utk memohon turunnya hujan pada ”Yang Maha Kuasa” di Tlogo Wungu setelah itumenguras ”comberan” dari mata air tersebut, tak lama selanjutnya hujan bakal serentak turun. Telaga lainnya yg serta berada di puncak gunung yakni ”Tlogo Mardidho” air dari telaga ini dipakai warga setempat utk mengairi sawah yg pun berada di puncak gunung. Air dari telaga-telaga di puncak gunung ini diakui berkhasiat dapatmenyembuhkan beraneka macam penyakit.
http://ceritahoror.id/2016/05/cerita-mistis-gunung-nglanggeran/

Sedangkan Tlogo Pengguyangan yakni ruangan buat memandikan ”Jaran Sembrani” (kuda putih bersayap sbg tunggangannya para bidadari). Faktor ini diakui sebab terbukti bersama adanya secon tapak kaki kuda berbentuk tapal kuda di bebatuan di dekat Tlogo Wungu. Kalau daerah ini dilandamasa kemarau berkepanjangan, sehingga sesepuh desa laksanakan ritual tertentu utk memohon turunnya hujan pada ”Yang Maha Kuasa” di Tlogo Wungu setelah itumenguras ”comberan” dari mata air tersebut, tak lama selanjutnya hujan bakal serentak turun. Telaga lainnya yg serta berada di puncak gunung yakni ”Tlogo Mardidho” air dari telaga ini dipakai warga setempat utk mengairi sawah yg pun berada di puncak gunung. Air dari telaga-telaga di puncak gunung ini diakui berkhasiat dapatmenyembuhkan beraneka macam penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar